Sunday, February 19, 2012

formalitas yang di formalin



pagi ini gw bagi pagi dan sarapan bagi tak seperti hari hari sebelumnya setahun kebelakang hususnya, because ni hari gw sekolah kembali, heheheh setelah tipu menipu dgn tabiat baik,. akhirnya datang jga kesempatan belajar di gedung husus yang di namakan sekolah.
memakai seragam biru naik mobil warna biru atau jelas nya angkot cipanas-cianjur pp. tiba lah waktu itu pukul 5.25 di halaman sekolah baru ku smk muhamadiyah teknik plus plus ops... plus nya sekali aja... "
duduk ku di depan kantin dekat gerbang, kaya orang bego. ngelamun mangap dan sesekali melihat dengan mata tajam ke arah arah orang yang baru saya liat maklum saya di sini belum mempunyai teman. tapi tak lama seorang yang kaya buntelan angin itu datang sambil nyengir dan menyorak dan memanggil agak keras seturun dari angkot berjalan pelan menuju gebang masuk "ucinkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk......." aku menjawab OI! ternyata orang yang kaya buntelan angin itu adik kelas ku rizki si smp negeri 1.

kita sedikit flash back yuuu,, rizki anak pertama dari 2 bersaudara ini adalah teman satu kumpul kumpulan gang gang ngan di warung madol ema kenot, alkisah pada jaman waktu tempo doelu di smp negeri ketika kelas 3 kita dan rizki sebagai siswa yang cukup badung dan yang jarang sekolah mempunyai tempat khusus untuk madol atau orng bilang bolos sekola, area tersembunyi di dekat lamping belakang sekolah warung yang di alih fungsikan sebagai arena orang orang malas yang menipu orang tua, guru dan semua kerabat kerabat yang terlibat untuk bolos sekolah, maen gapleh merokok kadang jaga ada yang pacaran. awal titik perkenalan kita di mulai antara transaksi penjual dan pembeli handphone tipe nokia 3315 yang super canggih itu,, saking canggih nya hannya hitam dan putih warna nya, merupakan hasil permentase warna warna dunia yang bila kita nilai antara gelap dan terang, hitam dan putih hahahha,,,,
tatkala itu duduk ku berdua dengan teman karif ku iduy merokok di pojok kursi warung ma kenot, asap yang keluar dari hidung dan mulut menghiasi percakapan ku dengan yudi yang sedang santai ber cengkrama menghabiskan waktu kadang kadang kenot pemilik warung yang ema ema itu ikut campur. tak lama selang beberapa waktu tiba lah rizki, robi dan aji. dan kulihat aji sedang strees berat karena galau ria di liputi pro dan kontra ny, diam ku berdua dengan iduy mendengar dialog rizki, robi dan azy. yang penuh dengan kelucuan aneh cerita galau seperti cerita cerita galau yang lainnya. azi mulai menyodorkan hp untuk di jual karena di butuh duit tawarkan lah hp itu ke robi dan rizki tapi mereka bilang tak punya duit. nah muncul lah nafsu memliki handphone karena waktu itu hp masih menjadi kebutuhan sekunder tak seperti sekarang hp itu kebutuhan primer bagi setiap umat manusia dewasa yang mengenal lawan jenis jadi tak perlu aku punya hp. tapi tatkala azi menawarkan hp itu dengan harga Rp.75.000 itu merupakan peluang kesempatan bisnis karena hp nokia itu udah full modif dengan 3 warna lampu berbeda dan casing transparan.
langsung ku sela percakapan mereka "bener tuch hp mau di jual 75rb" dan kemudian azi mulai diam kulihat bingung dalam hatinya dan pertimbangan masih ada rasa sayang terhadap hp nya. tapi dia mulai menjawab tanya ku " iya bos, minat ???"
"aku minat tapi mau kau menunggu, ku ambil dulu uang nya" jawabku ( karena uang ku ada di rumah, tak ku bawa itu pun uang untuk sekolah )
"emang rumah di mana ???" tanya aji kembali
"ciherang ya paling setengah jam bulak balik " saut ku meyakinkan agar hp tak di jual ke orang lain
"oooh,, ya udah gpp " jawab aji
dan langsung ku pulang, ku suruh mereka menunggu aku pulang sendiri iduy ku tinggal sebagai peyakin aku akan kembali dan membeli hp. setelah pulang pergi dari rumah kembali nya ku lihat mereka masih ada dan izab kabul terjadi transaksi pembelian hp. se usai itu baru lah kita berkenalan ngobrol nah dari situlah aku kenal rizki alias emon.
sebenarnya emon adalah adik kelasku tapi di smk ini aku seangkatan dan di takdirkan menjadi teman, rasa rasisme berasal dari daerah yang sama dan sekolah yang sama yang membuat kita dekat di sekolah ini. hari ini kita berdua menjalani masa orientasi siswa atau MOS sebuah ritual yang wajib di lalui siswa baru untuk dapat bersekolah konon kabar nya MOS ini memperkenal kan lingkungan sekolah pada siswa siswi barunya tapi pada realitannya menurut pandangan saya sendiri tanpa ada doktrinisasi dan campur tangan dalam pembuat tulisan artikel ini MOS= formalitas yang di formalin sebagai ajang balas dendam senior pada yunior ketika senior senior mereka menerapkan sistem militer atau semi militer yang sangat ketat dan kadang penuh kekerasan, mempermalukan peserta atau bahkan di bentak bentak lah peserta oleh panita mos yang dominan dan di dominasi pembalasan dendam. dan momen mos inilah yang di tunggu oleh para siswa siswi pendendam ketika mereka sakit hati pada senior dulu yang meng ospek atau meorientasi mereka. yang jadi korban itu adalah yunior dan selalu yunior, dan yunior takkan pernah bisa melawan karena ini adalah salah satu kebijakan sistem sekolah :D.

0 komentar:

Post a Comment